Sabtu, 12 Maret 2016

Siswi SMPN 4 Melahirkan Di Kelas.




POROS GARUT-. Wajah Dinas Pendidikan Kabupaten Garut kembali tercoreng untuk yang kesekian kalinya. Sebelumnya seorang siswa SMP melakukan pelecehan seksual terhadap belasan siswa SD, Lalu sekarang muncul lagi berita seorang siswi SMP melahirkan
Kepala SMPN 4 Garut mengakui salah satu siswinya melahirkan di kelas. Kepala sekolah ini juga mengakui peristiwa tersebut baru dilaporkannya ke dinas pendidikan Garut, senin (29/02) lalu.

Peristiwa ini sendiri terjadi Jumat (26/02) pekan lalu. Burhan kepala sekolah SMPN 4 Garut mengatakan alasan dirinya terlambat melaporkan kejadian tersebut karena menganggap peristiwa itu bukan kejadian luar biasa

" Terjadinya waktu dia ( siswi ) tersebut keluar toilet. Itu sudah terasa dan melahirkannya di kelas. Kejadian itu bukan kejadian luar biasa ya. Pelakunya orang luar ya, anak genk genk gitu " Kata Burhan.

Sementara itu,  Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Garut, membantah bila siswi yang bersekolah di wilayah Kecamatan Garut Kota tersebut melahirkan di sekolah. Dari informasi yang ia terima, remaja perempuan yang masih duduk di bangku kelas IX SMP itu melahirkan di rumah sakit.

“Anak tersebut melahirkan di rumah sakit, bukan di sekolah. Memang tanda-tanda akan melahirkan ini sudah terlihat saat mengikuti kegiatan di sekolah,” tutur sumber tersebut dalam kondisi anonim, Jumat (4/3).

Ia memaparkan, kronologi peristiwa itu dimulai saat siswi ini mengikuti kegiatan les di sekolahnya. Pihak sekolah, tambahnya, membujuk siswi ini untuk mengikuti les menghadapi ujian karena ia telah lama bolos. Karena khawatir sebentar lagi ujian, kepala sekolahnya membujuk siswi ini agar mau ikut les.

“Hingga pada akhirnya anak itu menunjukan ciri seperti akan melahirkan dengan bolak-balik ke kamar kecil, sampai mengeluarkan darah,” ungkapnya.

Pihak sekolah pun mengantar siswi ini ke rumah sakit. “Melahirkannya di rumah sakit, jadi bukan di sekolah. Perlu ditekankan, sebelum kejadian itu kepala sekolah dan guru-gurunya tidak tahu jika anak didik mereka sedang hamil. Kalau tahu hamil dan akan melahirkan, mana mungkin dia dibujuk untuk ikut les,” katanya.
Di tempat yang sama, Engkus Kusnadi, Kasi  SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Garut menyatakan pihaknya baru mengetahui kejadian ini dari awak media dan sangat menyesalkan hal ini terjadi

" Saya baru tau dari anda. Sangat disesalkan, kelas 9 ya? Mana mau ujian. Kok bisa ya orangtua nya tidak mengetahui kalau anaknya hamil" Kata Engkus . (M. Irfan)